Aku Butuh Yang Bisa Mengerti tanpa Aku berbicara
Ahad, 31 March 2013. Aku masih duduk di depan monitor sambil mengotak-atik facebook. Kerjaan yang
aku lakukan hampir tiap malam. Kadang aku bosan kadang juga aku senang. Meski ku
tahu besok adalah UAS terakhirku, aku tetap tak belajar. Bukan karena aku
cerdas atau sejenisnya tapi aku malas. Malas yang begitu besar bersarang di
hati yang kecil. Andai kata aku bisa seperti mereka yang menjadi kebanggan
keluarganya maka senyuman akan selalu ku dapat. Aku dan laptopku hanya bisa
seperti ini. Melekukan kerjaan yang sia-sia. Ku ingin hal baru. Hal yang bisa
membuatku bangkit dengan keahlian di bidang teknologi. Tapi sayang tak ada yang
bimbing. Bahkan banyak yang mencela. Salah satunya wali kelasku. Ia pernah
berkata “bawa saja itu konputermu ke hutan kalau tidak mau mako lagi
sekolah!!!!” menurut kalian, kasar tidak? Aku orangnya sensitif. Mudah marah
tapi ku sudah belajar untuk bisa menahannya....
Keyboard dan mouse selalu melengket
di jari jemariku. Bagi mereka aku orang yang bodoh. Kalian tahu tidak
masalahnya apa? Jgn langsung berkata tanpa berfikir terlebih dahulu. Masih banyak
hal yang aku harus pelajari agar kalian mengerti. Mengerti dengan keadaanku.
Aku berharap ada yang bisa mengerti hanya dengan melihat mataku karena aku
takut dan malu bahkan sulit untuk aku ucap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar