bintang

Minggu, 27 Januari 2013

CINTA PERTAMA MESKI HANYA 5 MENIT


CINTA PERTAMA MESKI
HANYA 5 MENIT
      Pagi yang cerah membuka mata hati untuk beraktifitas. Pancaran sinar matahari membuka mataku meski tubuh terasa berat tapi apa daya, ini yang pertama bagiku.
          “Wan? Udah bangun belum?” Ujar adikku Selfi sambil mengetuk pintu kamarku.
          “Iya iya. Gue udah bangun nih. Emangnya ada apa sih lo bangunin gue? Nggak biasanya.” Ujarku dengan sedikit malas.
          “Soalnya ada cewek yang nyariin lo. Cantik lagi.”
          “Haaaahhh? Cewek? Iya iya. Suruh tunggu sebentar. 10 menit aja.” Ujarku dengan membuka mata yang lebar sambil berlari menuju kamar mandi.
          Dengan tergesa-gesa aku berlari menuju kamar mandi. Sungguh mengherankan hanya dia yang mampu membuatku bergerak dengan semangat. Meski mata terasa  sulit untuk terbuka, tapi karena dia terasa ringan semua apa yang kulakukan. Aku pun berpenampilan yang ia sukai meski bagiku hal ini tidak terlalu menarik perhatian. Dengan kemeja hitam serta celana levis yang aku pakai menemuinya justru membuatku merasa tak percaya diri tapi demi dia semua harus kulakukan.
          “Eh, Yanti toh? Hmmmmmm. Sudah ku duga. Maaf yah!” Ujarku dengan sedikit malu.
          “Maaf kenapa Wan?”
          “Yah, soalnya aku udah biarin kamu nuggu lama. Kan nggak enak.”
          “Ah, nggak papalah. Biasa aja. Oh iyaa, kita ke taman yuk?!”
          “Haahh? Ke taman?”
          “Iyaaa? Kenapa? Nggak mau?”
          “Bu,bu,bukan gitu ma,ma,maksud aku tapi ini baru pertama kalinya ada cewek cantik yang ngajak gue ke taman.” Ujarku dengan sedikit tegang.
          “Hmmmm. Gombal deh, aku jadi malu.”
          “Hehehehe....”
          “Berangkat yuk!” ujarnya sambil menarik tanganku keluar dari rumah.
          Perasaanku ke dia makin memanas. Apakah ini yang dinamakan cinta? Padahal aku baru berumur 16 tahun. Secepat inikah? Dia wanita pertama yang membuatku jatuh cinta. Kupandangi ia sepanjang perjalanan. Dengan mata yang indah,  bibir yang tipis, kulit yang mulus, tutur kata yang lembut makin membuatku jatuh ke dalam lautan cinta.
          “Eh, Wan! Kita duduk disana Yukk!”
          “Kenapa nggak disini aja?”
          “Aaah, aku malu soalnya disini banyak orang. Kan nggak enak. Lagi pula aku juga mau ngomong sesuatu ke kamu.” Ujarnya dengan sedikit manja.
          “Emangnya apa?”
          “Ada deh! Heheehe”
          Kami pun akhirnya menuju ke tempat sepi yang berada di bawah sebuah pohon besar dan sejuk. Kami duduk berdempetan di atas kursi taman. Ia duduk dan terdim sambil menundukkan kepala.
          “Yanti, kok diam? Katanya mau ngomong sesuatu.”
          “eee,,, apa yah. Aku malu ngomongnya.”
          “Emangnya mau ngomong apa sih? Aku jadi penasaran deh.”
          Tiba-tiba ia langsung memegang tanganku sambil berkata.
          “Wan, lo tau nggak sih? Aku tuh sayang sama kamu.
          “Haaaaaaa???? Sayang? Ka,ka,ka,kamu nggak lagi bercanda kan?” ujarku dengan sangat gugup. Bagiku ini adalah hal yang pertama kalinya aku ditembak ama cewek.
          “Iya, aku juga sayang sama kamu? Jadi kita harus apa?”
          “Yahh? Masa kamu nggak tau sih Wan? Kalau aku udah katakan cinta terus kamu nerima aku yah kita pacaran.” Ujarnya dengan sedikit emosi. Ia pun langsung membelakangiku sambil menundukkan kepala. Tiba-tiba dengan perasaan cinta yang begitu kuat. Aku langsung memeluknya dari belakang sambil berkata.
          “Yanti, aku juga sayang sama kamu. Aku mau banget jadi pacar kamu. Asal kamu tahu, ini adalah momen-momen yang sudah lama aku nanti-nanti. Tapi maaf aku nggak berani nembak kamu karena aku takut kalau nantinya kamu nggak bisa nerima aku.”
          “Awalnya juga aku gitu sayang, tapi sudahlah kini aku bisa jadi milikmu.”
          Ia pun langsung membalikkan badannya dan menatapku dengan matanya yang berbinar-binar. Perasaanku saat itu tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Wajahnya yang sangaat cantik membuatku tak ingin meninggalkannya.
          Kami bertatap wajah lalu tiba-tiba ia memelukku dan ia memintaku untuk mencium keningnya sambil berkata.
          “Wan,  maaf yah. Ini adalah impianku mati dipelukanmu sambil engkau mencium keningku. Wan, aku sayang banget sama kamu. Maaf yah cinta kita cuman 5 menit saja”
          Tiba-tiba suara tembakan terdengar dari sudut taman.
          “Sayang, kamu tidur yah? Kita balik aja yuk. Disini lagi kacau. Sayang? Kamu nggak papa kan? Sayang? Jangan bercanda dong! Yantiiiiii??? Jawab sayang!!!”
          “Maaf sayang, cinta kita hanya sesaat. Hmmmmmmm. Wan, aku sayang sama kamu!”
          Itulah kalimat terakhir yang ia ucapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar