Kamis, 28 March 2013. Sesuatu
yang membuat kami menunggu duduk menanti jawaban. Rasanya aneh dan menyebalkan.
Tak ada yang tahu jawabannya. Kami hanya duduk dengan sebatang pulpen dan
beberapa lembaran kertas. Lembaran jawaban kami masih kosong tanpa ada coretan
tinta pulpen kecuali hanya identitas. Wajah kami sudah berubah. Yang tadinya
cerah sekarang sudah seperti matahari terbenam yang siap untuk terlelap. Hanya
canda dan tawa yang membuat ruangan ini berseri tapi sayang, kami dilarang ribut. Meski demikian. Kami juga tetap
ribut dan membuat beberapa lelucon agar pengawas juga ikut tertawa.
Aaahhh.... Sejarah. Sungguh sulit.
Ku ingin akhiri semua ini dengan lembaran yang penuh dengan tanda silang. perut
sudah mulai marah, mata sudah mulai mengantuk. Pulpen dengan tintanya masih
utuh berada di atas lembaran kertas. Salah satu diantara kami ada yang
mendengar musik untuk menghilangkan kejenuhan ini. Tapi tetap saja begitu.
Hanya jawaban yang akan memuaskan mereka...
Pak guru, sudahilah! Ku ingin
pulang. Jangan membuat kami menunggu. Kami tak tahu apa-apa. Huuaaaaahhhh...
mulut sudah semakin terbuka lebar dan luas. Kepala sudah mulai merunduk. Waktu
semakin terkikis. Lembaran kami masih kosong. Sungguh menyebalkan. Tuhan, aku mengantuk sungguh!!! Pantat ini
sudah mulai memanas. Sungguh ku mau pulang tuhan. Kapan sih ujian ini berakhir.
Aku lelah. Aku ingin hidup baru. Memperbaharui yang telah hancur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar